PASTIBERITA — Suasana haru menyelimuti kediaman korban tenggelam di Perairan Muara Ogan, tepat di bawah Jembatan Ogan, Kecamatan Kertapati, Palembang, Selasa (2/9/2025).
Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi, secara langsung mendatangi keluarga korban sebagai bentuk empati dan dukungan moril atas musibah yang menimpa dua anak laki-laki yang dilaporkan hilang terseret arus sungai.
Didampingi oleh tim dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Dinas Pendidikan Kota Palembang, serta sejumlah dinas terkait lainnya, Ratu Dewa menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan kepada keluarga korban.
Kehadiran orang nomor satu di Kota Palembang ini menjadi simbol nyata kepedulian pemerintah terhadap warganya yang sedang dilanda duka.
_”Kami sangat prihatin atas musibah ini. Mari kita doakan bersama agar anak-anak kita segera ditemukan dalam keadaan selamat. Pemerintah Kota Palembang akan terus berupaya memberikan bantuan terbaik, baik dari sisi pelayanan kesehatan maupun pendampingan psikologis untuk keluarga,” ujar Ratu Dewa.
Selain menyampaikan doa dan harapan, Wali Kota juga menyerahkan bantuan langsung kepada keluarga korban sebagai bentuk tanggung jawab sosial pemerintah.
Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban keluarga dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan dan kesedihan.
Orang tua korban, yang merupakan warga Jalan H Faqih Usman, Kecamatan Seberang Ulu I, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan.
Mereka mengaku sangat terbantu secara emosional dan materiil dengan kehadiran dan dukungan dari Pemerintah Kota Palembang.
“Kami tidak menyangka Pak Wali datang langsung ke rumah kami. Ini sangat berarti bagi kami di tengah kesedihan yang mendalam,” ujar ayah salah satu korban dengan mata berkaca-kaca.
Kronologi Kejadian: Dua Bocah Terseret Arus Sungai
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Senin, 1 September 2025, sekitar pukul 11.00 WIB. Dua bocah laki-laki, Hari (6) dan Alfi (8), dilaporkan tenggelam saat sedang mandi bersama tiga orang temannya di pinggiran Sungai Ogan.
Diduga kuat, keduanya terseret arus deras yang tiba-tiba datang, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri.
Tim Basarnas bersama relawan dan aparat setempat terus melakukan pencarian intensif di lokasi kejadian.